Sejarah Gunung Krakatau
Sejarah letusan Gunung Krakatau sudah terjadi sejak jaman Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi yang berisinya menyatakan:
“Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula, Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera."
Pakar geologi Berend George Escher dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks tersebut disebut Gunung Batuwara. Menurut buku Pustaka Raja Parwa tersebut, tinggi Krakatau Purba ini mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut, dan lingkaran pantainya mencapai 11 kilometer.
Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau yang penuh ladang emas dari Agen Bola Terpercaya, Pulau Panjang dan Pulau Sertung, dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini disinyalir bertanggung jawab atas terjadinya abad kegelapan di muka bumi. Penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur mendingin. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah penduduk di muka bumi.
Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia Selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.
Belum lama ini hampir semua ilmuwan Geologi di seluruh dunia merayakan dahsyatnya dua abad letusan Tambora, Berdasarkan serajah dan data skala eksplosif dunia, Gunung Tambora memang lebih dahsyat letusannya ketimbang Krakatau, namun kala itu gunung Tambora meletus saat jumlah populasi manusia Indonesia belum meningkat secara siginifikan.
Bencana alam letusan gunung Krakatau di 26-27 Agustus 1883 menjadi catatan kelam kebencanaan Indonesia. Rasio letusan Krakatau sangat dahsyat, daya ledaknya kira-kira mencapai 30.000 kali bom atom Hiroshima dan Nagasaki Jepang di perang dunia ke 2. Dua hari dan dua malam letusan Krakatau sudah membunuh lebih dari 36.000 jiwa manusia. dengan rata-rata korban tewas akibat dampak menyeluruh awan panas yang terlontar keluar dari perut gunung Krakatau dan akibat gelombang tsunami pun langsung menghempas ke pesisir pantai Jawa, Sumatera dan Samudera Hindia.
Sedangkan bencana alam letusan Krakatau di penghujung abad 18, ketika Batavia dan wilayah sekitar Krakatau sudah sangat pesat maju populasi manusia & sumber daya nya.
Catatan para ahli menyebutkan bahwa tsunami banten dan gunung krakatau adalah yang terdasyat yang pernah terjadi di abad modern sebelum bencana alam tsunami yang sudah menghancurkan aceh pada 26 Desember 2004 silam.
Kuatnya bencana alam dari erupsi anak gunung krakatau dapat dilihat dari penampakan anak Krakatau yang masih aktif hingga saat ini. Ledakan super dahsyat di tahun 1883 telah menghancurkan puncak tertnggi gunung Krakatau dan menyisakan puncak baru yang lebih kecil, kini disebut sebagai anak gunung Krakatau.
Berdasarkan proses terbentuknya anak gunung krakatau melaui pulau pulau kecil vulkanik yang dapat membelah Pulau Jawa dan Pulau Sumatera di Selat Sunda ini semua akibat fenomena subduksi lempengan australia dan lempengan Eurasian yang terjadi selama jutaan tahun lalu. tabrakan nya dua lempeng besar tersebut memunculkan kawasan Kaldera Pulau Rakata di Dunia, satu dari tiga pulau sisa letusan Gunung Krakatau Purba yang meletus pada awal abad Masehi.
Perlahan tapi pasti Pulau Rakata tumbuh karena adanya dorongan aktivitas vulkanik dari lempengan di Australia dan lempengan di Eurasian yang telah menyatukan Pulau Rakata Gunung Danan, dan Gunung Perbuwatan yang kemudian disebut sebagai Gunung Krakatau hingga terjadinya bencana alam letusan dahsyat di tahun 1883.
Bencana alam letusan di pagi hari itu seketika menjadikan Jawa khususnya Batavia dan Sumatera berada dalam kepekatan sempurna, tanpa sinar matahari sama sekali selama berminggu-minggu. Batu dan abu vulkanis terlempar hingga ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru. Memicu gelombang tsunami uang sebesar kemenangan di Agen Sbobet Terbaik di Indonesia dan terjadi lebih dari 30 meter yang menyapu pesisir barat dan selatan Jawa.
Sejatinya, letusan di 27 Agustus jam 10.20 WIBdi tahun 1883 merupakan aktivitas awal Krakatau yang sunyi selama 200 tahun tanpa gejolak vulkanis. Penyimpanan energi besar di bawah kawah Krakatau kemudian melontarkan ledakan dahsyat. Berdasarkan pada catatan National Geographic, letusan Krakatau merupakan suara paling keras yang menghancurkan sejarah manusia di abad modern. Suaranya terdengar sampai ribuan kilometer jauhnya di wilayah Afrika Barat.
Pasca letusan dahsyat di tahun 1883 yang meruntuhkan Gunung Krakatau, sejak tahun 1927 hingga kini, muncul ke permukaan sebuah gunung baru yang sering kali dikenal dengan sebutan anak krakatau. Tiap tahunnya, gunung anak krakatau masih memuntahkan abu vulkanis dalam skala kecil, dan bertumbuh setinggi 6 meter atau 0.5 meter per bulannya.
Entah mengapa kawasan Kaldera Purba hasil tubrukan lempeng Australia dan lempeng Eurasia di Selat Sunda akan bergejolak kembali menjadi bencana alam gunung meletus dahsyat seperti di tahun 1883 silam.
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat di f@ns*p0ker || add pin black.berry 55F97BD0
ReplyDeletesegera dapatkan promonya dan menangkan uang jutaan rupiah hanya dengan minimal deposit 10.000
ayo buruannn ditunggu apa lagi cepetan daftar ya ditunggu lo